Photo Istimewa
Koltim, Kritik News.com - Ratusan karung Beras 10 Kg bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), yang didistribusikan oleh PT. Pos bekerjasama dengan Bulog di Kecamatan Mowewe, Tinondo, Uluiwoi dan Ueesi, Sebagian sudah rusak atau sudah tidak layak di konsumsi.
Warga penerima sebagian menolak dan mengembalikan bantuan Cadangan Beras Pemerintah yang disingkat CBP, hal yang di maksud ditolak warganya di pemerintah Desa/Lurah masing - masing akibat tidak layak di konsumsi alias hitam dan bau, yang menurut masyarakat rasanya pahit jika sudah di masak.
"Kita kembalikan berasnya, siapa tau bisa di ganti, karena sudah pahit kalau di masak", ungkap beberapa masyarakat kecamatan Mowewe.
Kemudian beberapa kepala Desa juga mengungkapkan hal yang sama, telah di himbau oleh Pak Pos setempat untuk tidak di bagikan dulu beras yang rusak sambari di laporkan dulu katanya.
"Iye pak' dia laporkan katanya dulu pak pos, kita dilarang juga dulu dibagikan yang sudah rusak, masalanya hitam didalam karung. Kayaknya habis kena hujan, banyak masyarakat tidak mau ambil soalnya tidak layak di makan", ungkap beberapa Kades.
Sementara Mahmud Kepala Pos cabang Mowewe yang di temui awak media ini di kantornya menjelaskan, pihaknya tidak terlibat dalam hal pengangkutan Beras CPP tersebut, menurutnya tidak terlibat dari titik nol ketitik distribusi karena tugasnya hanya menyalurkan, sehingga ia mengaku tidak mengetahui persis akibat kerusakan beras yang jika di lihat katanya semacam terkena Hujan.
"Itu pak ceritanya begini, ini kan kalau hujan bukan kemauan tha, hanya bisaki bilang ada pencegahan, terus posisiku saya di pos hanya sebagai penyalur, yang angkutan lain juga, penyedia beras lain juga. Artinya tersedia bahan saya yang eksekusi untuk penyaluran dan yang membuatkan jadwal. Jadi mungkin pada saat di angkut hujan tidak tertutupi bagus", ungkap Mahmud.
Lanjut Kepala Pos itu mengatakan, ia mengetahui kondisi beras yang rusak pada saat penyaluran di masing masing Desa per Kecamatan pada saat menyalurkan. Jadi katanya tidak mungkinlah kita salurkan berasnya ke masyarakat kalau sudah di tau rusak. dan ia mengakui semua beras di setiap desa di kecamatan Mowewe dan Uluiwoi ada yang rusak dan berjumlah ratusan Karung.
Adapun upayanya terkait solusi tersebut, ia mengaku sementara berkomunikasi dengan Kepala Pos Rate Rate tentang hal menggantikan Beras yang rusak itu.
"Itu yang sementara saya urus sama kepala pos rate - rate, saya tanyakan bagaimana solusinya itu, tapi belum juga ada jawaban. Sempat kemarin dia lempar kata dia bilang bisa diganti tapi bulan depanpi itu, satu kali turun dengan beras yang bulan depan katanya, tapi saya belum fix dengan jawaban itu", ungkapnya.
Untuk di ketahui beras CPP adalah salah satu program yang merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Dimana setiap keluarga atau Kelompok Penerima Manfaat (KPM) mendapatkan bantuan beras masing-masing 10 kg beras setiap bulanya untuk tahun 2024.
Adapun beras CPP yang dikuasai Bulog, hanya bisa di keluarkan melalui penugasan pemerintah. Dengan bantuan ini, pihak Pemerintah berharap benar-benar memberikan dampak positif dalam memenuhi kebutuhan pangan dan meringankan beban ekonomi keluarga penerima manfaat.